Kamis, 23 April 2015

Pengertian Data, Variabel dan Teknik Pengumpulan Data

PENGERTIAN DATA

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta
• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi
• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi
Intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.

PENGERTIAN  VARIABEL
Variabel merupakan sarana untuk memperoleh pemahaman tergadap masalah yang sedang diteliti secara benar. Dengan menggunakan variabel-variabel tertentu, peneliti menguji benar atau tidaknya asumsi dan rumusan masalah yang sebelumnya sudah dibuat.
Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian.
MACAM – MACAM VARIABEL
a.       Variabel Independent
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

b.       Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel tertikan. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
c.       Variabel Moderator
Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel tersebut juga sebagai variabel independen ke dua.
d.       Variabel Intervening
Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “An Intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”. Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel independen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
e.       Variabel Kontrol
Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel control sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang besifat membandingkan.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
a.   Angket (Kuesionare)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah (a) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.
b.   Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
- Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dan sebagainya.
Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
c.  Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
1.      Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2.      Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden

Minggu, 12 April 2015

Kelebihan dan Kekurangan Objek Wisata Indonesia.

NAMA: DIANA SEPTIANI

NPM: 1C614997

Kelebihan dan Kekurangan Taman Buaya Tanjung Pasir


Seperti yang telah diketahui oleh semua warga, belakangan ini marak diberitakan Gubernur Banten yang terjaring skandal korupsi oleh KPK. Namun, informasi yang beredar tersebut sepertinya tidak berimbas pada semua sendi kehidupan Provinsi Banten. Pesona Banten sebagai daerah tujuan wisata favorit juga tidak luntur akibat pemberitaan tersebut. Apabila mendengar wisata di Banten, pasti hal pertama yang terlintas difikiran adalah Pantai Anyer. Padahal, masih banyak objek wisata di Banten selain Pantai Anyer. Salah satu primadona objek wisata di Banten yang terletak di wilayah pesisir utara, Kabupaten Tanggerang, Banten adalah Taman Buaya Tanjung Pasir.
Taman Buaya Tanjung Pasir

Sesuai dengan namanya, objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir merupakan penangkaran buaya terbesar yang ada di Indonesia. Berkunjung ke Taman Buaya Tanjung Pasir merupakan pengalaman berlibur yang berbeda. Ini karena, disini pengunjung akan disuguhkan dengan ratusan buaya yang terkenal buas dan sebagai puncak dari rantai makanan dari ekosistem rawa. Objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir merupakan tempat favorit para warga sekitaran Tanggerang. Namun bagi warga yang berada diluar daerah Tanggerang, Banten untuk menemukan objek wisata yang satu ini tidaklah sulit. Karena objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir ini terletak di dekat bandara Soekarno – Hatta.
Objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir setiap harinya selalu dipenuhi oleh pengunjung, dan peningkatan jumlah pengunjung selalu terjadi pada hari Sabtu – Minggu. Prediksi peningkatan jumlah pengunjung akan terjadi pada liburan panjang sekolah dan juga Hari Raya Idul Fitri. Dalam rangka liburan panjang, tidak kurang dari 1.000 pengunjung setiap harinya yang memadati objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir. Hal yang menjadi daya tarik dari objek wisata yang satu ini tentunya berasal dari koleksi buaya yang ada. Lebih dari 500 ekor buaya, mulai dari yang kecil hingga besar yang ditangkarkan disana.
Taman Buaya Tanjung Pasir Tangerang-Banten

Daya tarik lainnya dari objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir adalah tarif masuknya. Bagi golongan dewasa hanya dipatok tarif sebesar Rp. 8.000 dan Rp. 4.000 untuk anak-anak. Dengan harga tiket masuk yang tergolong murah tersebut, tidak heran apabila objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir selalu menjadi tujuan favorit untuk menghabiskan waktu liburan. Karena objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir berkonsep taman penangkaran, maka jangan heran apabila disana banyak sekali kandang-kandang yang dipagari tembok beton. Setiap kandang diisi oleh puluhan buaya berdasarkan jenis dan ukuran dari buaya itu sendiri.
Walaupun Kota Tanggerang terkenal dengan cuacanya yang panas, namun bagi para pengunjung objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir tidak perlu khawatir, karena disetiap tepian kandang, pihak pengelola menyiapkan tempat duduk yang dinaungi oleh atap peneduh sehingga pengunjung tidak akan merasa kepanasan. Taman Buatan Tanjung Pasir berdiri di atas lahan yang sangat luas.Dan apabila para pengunjung sudah merasa kelelahan setelah berkeliling melihat-lihat kandang buaya yang ada, pengunjung bisa melepaskan dahaga dengan membeli es kelapa muda yang banyak dijajakan oleh para pedagang di dalam objek wisata.
Disamping kelebihan yang dipunyai oleh objek wisata Taman Buaya Tanjung Pasir, pasti ada juga kekurangannya. Ada satu kekurangan yang masih belum dibenahi oleh pengelola Taman Buaya Tanjung Pasir, yaitu mengenai variasi yang diberikan kepada pengunjung. Pada saat ini pengunjung hanya bisa menikmati sebatas buaya yang ada di puluhan kandang.
Solusi saya adalah seharusnya para pengelola bisa lebih berkreasi untuk lebih meningkatkan pemasukan pendapatan dengan terobosan baru.
Sumber: http://netwisata.com/kelebihan-dan-kekurangan-taman-buaya-tanjung-pasir/

Kelebihan dan Kekurangan Sawarna Beach

Kawasan Pantai Sawarna yang membentang di pantai selatan Lebak, Provinsi Banten, dalam satu dasawarsa terakhir muncul sebagai tujuan wisata baru.
Jumlah wisatawan mencapai ratusan perhari. Penduduk banyak menyulap rumahnya menjadi homestay.
Kawasan hutan pantai yang dulu terkenal sebagai desa siluman itu kini bangkit sebagai tujuan wisata yang lebih menarik daripada Pelabuhan Ratu di Sukabumi yang berada dalam satu garis pantai di kawasan itu. Kawasan ini dapat dikatakan sebagai mutiara baru di selatan Banten.
Sawarna mulai dilirik wisatawan lokal dan asing sejak tahun 2000. Sekarang sudah dikenal di seluruh dunia lewat internet.
"Sayangnya jalan menuju lokasi ini dari Jakarta belum mulus," Banyaknya wisatawan, mencapai ratusan perhari, membuat penduduk setempat menyulap rumah mereka menjadi homestay dengan tarif relatif murah, sekita Rp 120.000 semalam per orang termasuk makan.
Banyak pantai menawan dengan laut biru yang bisa dinikmati di lokasi ini, antara lain Tanjung Layar, Karang Bokor (Cipamadangan), dan Pulau Manuk. "Pantai Sawarna sekarang banyak dijadikan sasaran obyek foto.Untuk menuju kawasan Sawarna, wisatawan dari arah Jakarta bisa melalui Tangerang, Tigaraksa, lalu Malimping, Bayah.
Dari arah Bandung bisa melalui Pelabuhan Ratu, lalu menyusuri pantai ke arah barat. Tentu harus banyak tanya di jalan, karena petunjuk arah menuju kawasan ini belum memadai.
Akan tetapi jangan banyak kaget kalau banyak penduduk Lebak sendiri yang belum tahu dan bahkan belum pernah mendengar tentang Sawarna.
Solusi saya adalah searusnya objek wisata Sawarna Beach harus di perbaiki jalannya karena jalan menuju lokasi ini dari Jakarta belum mulus. Untuk selebihnya, objek wisata Sawarna Beach sudah bagus dengan naturalnya Sawarna Beach itu sendiri.